Kisah Sahabat Nabi, Tsa’labah bin Hathib yang Zakatnya Ditolak Allah SWT
Jakarta –
Sahabat Rasulullah SAW yang bernama Tsa’labah bin Hatib dikisahkan sebagai seorang hamba yang zakatnya ditolak Allah SWT. Tsa’labah bin Hathib adalah orang yang taat beribadah, rajin dalam mendirikan sholat dan menghadiri majelis Rasulullah SAW.
Lantas apa yang menyebabkan zakat Tsa’labah ditolak?
Dilansir dari detikHikmah, Jumat (20/1/2023), diketahui, Allah SWT mewajibkan umat muslim untuk mengeluarkan zakat. Akan tetapi ada saja yang mengingkari dan tidak menjalankan perintah itu termasuk Tsa’labah.
Buku Lembaran Kisah Mutiara Hikmah oleh Dian Erwanto menuliskan, Tsa’labah dikenal sebagai orang yang memiliki kehidupan yang susah serta harta yang terbatas. Dia terkadang mengenakan pakaian secara bergantian bersama sang istri.
Pada suatu hari, selepas Tsa’labah melakukan sholat dia langsung keluar dari masjid tanpa berdoa terlebih dahulu. Nabi Muhammad SAW bertanya kepadanya, “Mengapa setelah sholat engkau bersikap seperti orang munafik yang terburu-buru keluar masjid?”
Kemudian, Tsa’labah menjawab, “Ya Rasulallah, saya terburu-buru keluar karena saya dan istri saya hanya memiliki selembar pakaian yang sedang saya pakai ini, jadi saya menggunakan pakaian ini sedangkan istri saya telanjang di rumah, lalu saya menjumpainya untuk memakai pakaian ini untuk shalat sedangkan saya telanjang, oleh sebab itu doakanlah saya agar dikaruniai harta melimpah.”
Rasulullah SAW menjawab, “Wahai Tsa’labah, sesungguhnya harta yang sedikit yang disyukuri itu lebih baik daripada harta banyak yang tidak bersyukur.”
Tsa’labah Minta Didoakan agar Menjadi Kaya
Ketika Tsa’labah bertemu Rasulullah SAW, dia selalu meminta untuk didoakan agar menjadi orang yang kaya.
Di suatu hari, Tsa’labah datang lagi menghadap Rasulullah SAW untuk kedua kalinya dan berkata, “Ya Rasulullah, doakanlah kami agar Allah melimpahkan harta kepadaku.”
Rasulullah menjawab “Tidakkah engkau mempunyai teladan baik pada diri Rasulullah? Demi Allah seandainya saya ingin mengubah gunung itu menjadi emas dan perak, niscaya itu akan terjadi.”
Rasulullah SAW menolak permintaan Tsa’labah untuk didoakan. Rasulullah berharap dia bisa mensyukuri atas rezeki